17.45

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
             Dewasa ini Ilmu Pengetahuan adalah hal yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Dimana berkat adanya Ilmu Pengetahuan yang semakin pesat sebanding lurus dengan perkembangan teknologi yang mendukung adanya globalisasi itu sendiri. Tentulah sebelum adanya Ilmu Pengetahuan yang pesat ini, ada suatu masa dimana Ilmu Pengetahuan amat sangat jauh dijangkau oleh manusia.
             Oleh karena itu, perlu ada pembahasan khusus mengenai perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa. Hal ini dapat membuat kita sebagai para penerus tongkat estafeta Ilmu Pengetahuan tidak hanya mengembangankan Ilmu Pengetahuan itu sendiri tetapi kita dapat belajar dari para ilmuan terdahulu yang mengembangkan Ilmu Pengetahuan, sehingga Ilmu Pengetahuan lebih berkembang semakin pesat.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa definisi Ilmu Pengetahuan ?
2.      Bagaimana perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa ?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan
2.      Mengetahui perkembangan Ilmu Pengetahuan













BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DEFINISI ILMU PENGETAHUAN

A.    Pengertian Ilmu
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-          Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan secara tertentu.
-          Ilmu adalah panduan atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan pada manusia sebagai bekal untuk menjadi Khalifah dalam mengelola dunia.
-          Ilmu adalah cahaya sebagai penerang langkah kehidupan serta untuk mengenal Tuhan.
-          Ilmu merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Ilmu adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan suatu hal baik itu berasal dari wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu untuk mendapatkan suatu kebenaran.

B.     Pengertian Pengetahuan
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-       Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.
-       Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasi untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman.
-       Pengetahuan adalah informasi atau makhlumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
-       Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat dibenak seseorang.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pengetahuan adalah suatu informasi yang diperoleh  manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.

C.     Pengertian Ilmu Pengertian
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-       Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang dihasilkan oleh indera, pikiran, instuisi dan juga wahyu.
-       Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
-       Ilmu Pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bis adimengerti oleh manusia.\
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.

2.2    HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN PENGETAHUAN
            Ilmu atau science berhubungan dengan pengetahuan atau knowledge setiap ilmu merupakan pengetahuan namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini disebabkan, karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah misalnya mitos.  Menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan tetapi, menambah pengetahuan, belum tentu bisa menambah ilmu. Ilmu akan bertambah bila pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna saat anda tidak memiliki ilmu. Ilmu adalah hal yang didapat setelah mengimplementasikan pengetahuan yang diterima. Ilmu adalah praktek dari pengetahuan, apa yang anda ketahui adalah pengetahuan, jika anda mempraktikkannya maka anda berilmu. Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan atau fakta yang tersusun secara logis, sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan. Jadi, hubungan ilmu dan pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan pengetahuan sulit buntuk dibedakan.







2.3    SEJARAH ILMU PENGETAHUAN

1.    Zaman Batu (4.000.000-10.000 SM)
       Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan dan berhitung namun sudah mampu membuat gambar dan sudah menggunakan peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peralatan yang disunakan sangatlah sederhana dan kasar. Zaman ini sering disebut zaman pra-sejarah.
       Untuk mengkaji pola berpikir manusia pada zaman  ini dapat diketahui :
a.       Belum diketemuakan tanda-tanda bisa menulis dan berhitung
b.      Kajian berdasarkan interpretasi budayanya.
c.       Sudah memiliki kemampuan dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

2.    Zaman timbulnya berpikir Koheren (10.000-500 SM)
       Secara sederhana bahwa berdasarkan teori koheren suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Cara berfikir yang dikembangkan indikatornya adalah :
a.       Sudah ditemukan kemampuan menulis dan berhitung.
b.      Kerajaan besar telah bermunculan.

3.    Zaman timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
       Penalaran merupakan proses berpikirndalam menarik suatu kesimpulan berupa ilmu manusia pada hakikatnya adalah makhluk berpikir, merasa, bersikap dan bertindak. Penalaran ini memiliki ciri pertama ialah pola berpikir secara luas yang sering disebut logika. Ciri kedua adalah bersifat analitik dari proses berpikir. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis, dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan.
       Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran ini bersumber pada rasio atau fakta. Pola berpikir dari paham rasionalisme mempunyai indikator lain yang dapat diketahui :
a.       Terdapat ciri khas berbeda dalam hal menetapkan kebenaran, yakni menggunakan rasional atau akal sehat dengan metode deduksi (pola berpikir koheren).
b.      Dalam kaitannya dengan pengembangan pola berpikir rasional orang Yunani yang menonjol.

4.    Zaman Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
       Ciri pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala. Dan beberapa tokoh filosof pada zaman ini menyatakan pendapatnya, antara lain :
·         Thales (640- 550 SM)            
Memelopori kosmologi sebagai filsafat alam yang mempersoalkan asal mula, sifat alami dan struktur alami dan struktur dari jagad raya ini. Sebagai ilmuwan mengemukakan pendapat, bahwa bintang mengeluarkan caha sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari.
·         Anaximander (611-545 SM) 
Berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separoh saja dari yang sebenarnya.
·         Phytagoras (580-500 SM)       : 
Menemukan dalil kuadrat panjang sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya dan jumlah sudut suatu segitiga sama sengan 180°. Dia juga mengatakan unsur dasar yang terdiri atas empat : tanah, udara, api dan air. Phytagoras ahli matematik yang abadi yang namanya dikenal oleh setiap anak sekolah menengah karena dalil Phytagoras.
·         Demokritus (460 – 370 SM)
Konsepsi tentang atom pertama kali dikemukakan oleh Demokritus. Ahli ini berpendapat bahwa bila benda dipecah-pecah terus akan terbentuk pecahan yang terkecil yang tidak dapat dipecah lagi yang disebut atom.
·         Aristoteles (348-322 SM)
Berpendapat bahwa unsur dasar tersebut terdapat zat tunggal yang disebut “hule” yang dapat mengalami transmutasi tergantung dari kondisinya. Teorinya yang terkenal adalah teori geosentris (bumi menjadi pusat peredaran).

Selain keenam tokoh di atas ada dua filosof, yakni Herakleitos (540-475 SM) dan Parmindes (540-475 SM) yang mempertanyakan apakah realitas itu berubah, bukan menjadi sesuatu yang tetap. Selain itu, filosof yang sering dibicarakan adalah Socrates (470-399 SM) yang langsung menggunakan metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan dialektika (dialegesthai) yang artinya bercakap-cakap.  Hal ini pula yang diteruskan oleh Plato (428-348 SM). Dan pemikiran filsafat masa ini mencapai puncaknya pada seorang Aristoteles (384-322 SM) yang mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan adalah mencari penyebab-penyebab obyek yang diselidiki. Ia pun berpendapat bahwa tiap kejadian harus mempunyai empat sebab, antara lain penyebab material, penyebab formal, penyebab efisien dan penyebab final.

5.    Zaman Pertengahan (6-16M)
       Ciri pemikiran pada zaman ini ialah teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma agama Kristiani. Pada zaman ini pemikiran Eropa terkendala oleh keharusan kesesuaian dengan ajaran agama. Filsafat Agustinus (354-430) yang dipengaruhi oleh pemikiran Plato, merupakan sebuah pemikiran filsafat yang membahas mengenai keadaan ikut ambil bagian, yakni suatu pemikiran bahwa pengetahuan tentang ciptaan merupakan keadaan yang menjadi bagian dari idea-idea Tuhan. Sedangkan Thomas Aquinas (1125-1274) yang mengikuti pemikiran filsafat Aristoteles, menganut teori penciptaan dimana Tuhan menghasilkan ciptaan dari ketiadaan. Selain itu, mencipta juga berarti terus menerus menghasilkan serta memelihara ciptaan.
       Namun, pada saat itu bangsa Eropa begitu bangat dipengaruhi oleh metologi-metologi, takhayul, khurafat dan amat sangat miskin dengan tradisi pembelajaran. Semua doktrin berasal dari gereja, sehingga apabila ada yang menentang terhadap apa yang dikemukakan oleh gereja maka, dianggap sesat. Sebenarnya pada era ini pula terjadi masa keemasan pada perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para tokoh ilmuan islam yang ditutup-tutupi.
       Berikut adalah para tokoh ilmuan islam yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan:
1.      Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi 
Dikenali sebagai Rhazesdi dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika, kedokteran dan kesastraan. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
2.      Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Ilmu yang diakembangkan kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
4.      Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Al Khindi  ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
5.      Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780 – 850)
Seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran. Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu hitung.
6.      Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
7.      Abu Rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni
Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam bidang Astronomi. Al-Biruni tercatat sebgai astronom yang melakukan percobaan yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga galaksi bima sakti adalah kumpulan sejumlah bingtang. Pada 1031 dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun Al Mas’udi.
8.      Abu Nashr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Auzalagh atau Al Farabi
       Walaupun beliau merupakan seorang filusuf muslim, kefilsafatannya banyak dipengaruhi filsafat-filsafat sebelumnya yaitu filsafat yunani. Namun tentulah dengan tetap berpegang teguh pada alqur’an dan sunnah rosul. Belau banyak menguasai berbagai disiplin ilmu. Berdasarkan karya tulisnya, filusuf muslim keturunan Persia ini menguasai matematika, kimia, astronomi, musik, ilmu alam, filsafat, bahasa dan lainnya. Khusus bahasa, menurut riwayat al farabi menguasai 70 bahasa. Selain itu, a farabi pula memahami filsafat aristoteles, yang dijuluki Al Mu’allim Al Awwal (guru pertama). Al farabi dalam dunia intelek tual islam mendapat kehormatan dengan julukan Al Mu’allim Al Tsanni (Guru kedua). Karya tulis al farabi diantaranya : Al Jam’ bain Ra’yai al Hakimain, Tahshil al-Sa’adat, ‘Uyun al Masa’il dan masih banyak lagi.

6.      Zaman Renaissans (14-16M )
       Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlinian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo Da Vinci penemuan percetakan ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh colombus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi moderen yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu dan filsafat.
       Teori Copernicus ini melahirkan revormasi pemikiran tentang alam semesta Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan melihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu:
1.        Mesin menghaslkan kemenangan dan perang moderen,
2.        Kompas memungkankan manusia mengarungi lautan,
3.        Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.
7.      Zaman Modern (17-19M)
       Filsafat zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat perhatian penyelidikan filsafati. Selain itu, yang menjadi topik utama ialah persoalan epistemologi.
a.        Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa akal merupakan sumber pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya. Pengalaman hanya dipakai untuk menguatkan kebenaran pengetahuan yang telah diperoleh melalui akal. Salah satu tokohnya adalah Rene Descartes (1598-1650) yang juga merupakan pendiri filsafat modern yang dikenal dengan pernyataannya Cogito Ergo Sum (aku berpikir, maka aku ada). Metode yang digunakan Descrates disebut dengan a priori yang secara harfiah berarti berdasarkan atas adanya hal-hal yang mendahului. Maksudnya adalah dengan menggunakan metode ini manusia seakan-akan sudah mengetahui dengan pasti segala gejala yang terjadi.
b.       Empirisisme
Menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman, baik lahir maupun batin. Akal hanya berfungsi dan bertugas untuk mengatur dan mengolah data yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang digunakan adalah a posteriori atau metode yang berdasarkan atas hal-hal yang terjadi pada kemudian. Dipelopori oleh Francis Bacon yang memperkenalkan metode eksperimen.
c.       Kritisisme
Sebuah teori pengetahuan yang berupaya untuk menyatukan dua pandangan yang berbeda antara Rasionalisme dan Empirisme yang dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804). Ia berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil yang diperoleh dari adanya kerjasama antara dua komponen, yakni yang bersifat pengalaman inderawi dan cara mengolah kesan yang nantinya akan menimbulkan hubungan antara sebab dan akibat.
d.      Idealisme
Berawal dari penyatuan dua Idealisme yang berbeda antara Idealisme Subyektif (Fitche) dan Idealisme Obyektif (Scelling) oleh Hegel (1770-1931) menjadi filsafat idealisme yang mutlak. Hegel berpendapat bahwa pikiran merupakan esensi dari alam dan alam ialah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Asas idealisme adalah keyakinan terhadap arti dan pemikiran dalam struktur dunia yang merupakan intuisi dasar.
e.       Positivisme
Didirikan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang hanya menerima fakta-fakta yang ditemukan secara positif ilmiah. Semboyannya yang sangat dikenal adalah savoir pour prevoir, yang artinya mengetahui supaya siap untuk bertindak. Maksudnya ialah manusia harus mengetahui gejala-gejala dan hubungan-hubungan antar gejala sehingga ia dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Filsafat ini juga dikenal dengan faham empirisisme-kritis, pengamatan dengan teori berjalan beriringan. Ia membagi masyarakat menjadi atas statika sosial dan dinamika sosial.
f.       Marxisme
Pendirinya ialah Karl Marx (1818-1883) yang aliran filsafatnya merupakan perpaduan antara metode dialektika Hegel dan materialisme Feuerbach. Marx mengajarkan bahwa sejarah dijalankan oleh suatu logika tersendiri, dan motor sejarah terdiri hukum-hukum sosial ekonomis. Baginya filsafat bukan hanya tentang pengetahuan dan kehendak, melainkan tindakan, yakni melakukan sebuah perubahan, tidak hanya sekedar menafsirkan dunia. Yang perlu diubah adalah kaum protelar harus bisa mengambil alih peranan kaum borjuis dan kapitalis melalui revolusi, agar masyarakat tidak lagi tertindas.















2.4    PERAN SAINS DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT

A.     Peranan Sains sampai Abad 17
       Dalam aplikasi metode induktif memicu dihasilkan berbagai temuan seperti :
-          Pembuatan tekstil
-          Senjata api
-          Metode navigasi
Disamping itu sains semakin terhormat tempatnya di masyarakat, dimana sains sudah diajarkan di jenjang pendidikan tinggi di berbagai negara

B.     Peranan Sains dalam Perubahan Sosial Ekonomi sampai Abad 19
Perkembangan teknologi telah memberi pengaruh terhadap peradaban manusia, baik pengaruh yang bersifat positif maupun pengaruh yang bersifat negatif. Secara moral ilmuwan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh yang bersifat konkret dan tak dapat disangkal ini Peranan Ilmu (Sains) dapat dilihat sebagai berikut :
-          Berkembangnya sains di pendidikan tinggi di Prancis dan Inggris : menarik perhatian negara Eropa lainnya.
-          Pada awalnya sains belum diketahui manfaatnya, sehingga merupakan barang aneh dan hanya terbatas pada pengembangan ilmu.
-          Ditemukan mesin-mesin: orang dapat memperoleh tenaga penggerak dengan kapasitas yang besar, sehingga bermunculan industri-industri besar.
-          Siemens (1823-1883) mempelopori membuat mesin listrik (generator), maka listrik sangat menjajikan untuk mengubah sosial ekonomi masyarakat.
-          Modifikasi mesin : lokomotif dan kapal api, berdampak peningkatan arus barang dan jasa, sehingga terjadi perluasan pasar.

C.     Dampak Sains dan Teknologinya terhadap Sistem Sosial Ekonomi Abad 19
-          Industrialisasi yang berrkembang pesat, yang tentunya belum canggih, sehingga menyerap banyak tenaga kerja yang datang dari pedesaan yang umumnya mau digaji rendah
-          Kelompok pemilik industri semakin kaya, kekayaan yang diperoleh dijadikan modal/kapital kembali untuk membangun industri lain, demikian seterusnya . kelompok pemilik modal yang kaya disebut kaum kapitalis.
-          Kaum buruh nasibnya ditentukan oleh kaum kapitalis, yang sering hanya memperlihatkan perolehan laba, karena kaum buruh puas maka dibentuklah kelompok yang disebut sosialis.
-          Hasrat kaum kapitalis buntuk mendapatkan laba sebesar-besarnya mendorong mencari pasar alternatif atau perluasan pasar, sekaligus mencari bahan baku industri. Akibat dari pencarian bahan baku dan pemasaran hasil industri kenyataan yang terjadi justru menimbulkan penjajahan atau imperalisme.
-           
D.    Peranan Sains dan Teknologi dalam Abad 20
-          Pertentangan antara kapitalisme dan sosialisme semakin meningkat, dan masing-masing memanfaatkan sains untuk kelompoknya.
-          Pandangan orang terhadap sains dan teknologi terbelah menjadi dua.
-          Gambaran kemajuan pesat sains dan teknologi serta dampak bagi kehidupan masyarakat pada abad 20.
Bidang Atom
1.      Piere Currie (1859-1906) dan Merie Currie (1867-1934)
Menemukan gejala radioaktivitas dari uranium.
2.      Rutherford (1871-1937)
Menemukan bahwa unsur-unsur radioaktif (uranium, thorium, actinium) mengeluarkan 3 jenis sinar yaitu alpha (inti helium) beta (elektron dan sinar gama (gelombang elektromagnetik)
3.      Albert Einstein (1915)
Menemukan teori relativitas yang menggambarkan secara matematis kesetaraan antara massa dan energi suatu zat (E = m c²), sehingga digunakan untuk perhitungan tenaga atom (dalam 1 gram ueanium = 18.800 juta kalori )

Bidang Kelistrikan
1.      Ampere, A.M. (1775-1836)
Penemu hukum-hukum elektro tentang arus listrik
2.      Faday, M. (1791-1867)
Penemu hukum-hukum kimia listrik
3.      Maxwell, J.C. (1831-1879)
Menemukan teori medan listrik dan mengaitkan listrik dengan cahaya.

4.      Ohm, G.S. (1789-1854)
Penemu cara penurunan tegangan listrik dengan memberi tahanan.
5.      Hertz, H.R. (1857-1894)
Menemukan bahwa gelombang elektromagnetik sama sifatnya sengan gelombang cahaya hanya berbeda frekuensinya.
            Temuan abad 20 berbeda dengan temuan abad 19, dimana temuan 19 terbatas pada konsumsi ahli-ahli kelisrikan untuk pengembangan ilmu, sedangkan temuan pada abad 20 erat hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan umat manusia.
1.      Guglielno Marconi (1874-1931)
Redio telegrafi yang dikenal dengan “Wireless”. Pada 1907 disempurnakan menjadi radio.
2.      Thomas A. Edision ( 1874-1931)
Terkenal dengan kreativitasnya, hak ciptanya > 1000 buah diantaranya menemukan lampu pijar dan gambar hidup.
3.      Watson dan Watt (1935)
Menemukan layar radar yang dapat mendeteksi jarak jauh secata dini adanya kapal musuh.

Bidang Biologi
1.      Frederick Gowland Hopkins (1861-1947)
Menemukan vitamin, yakni suatu zat yang bila tubuh kita tidak diberi secara cukup akan terjadi secara cukup akan terjadi gangguan dalam proses fisiologis, sehingga dapat menimbulkan sakit.
2.      E.H Starling (1866-1927)
Menemukan hormon, yakni suatu zat yang dapat dibuat sendii oleh tubuh, yang sangat vital bagi keharmonisan fungsi dari berbagai organ tubuh, hormon insulin diproduksi oleh prankeas dan bila kekurangan hormon ini dapat sakit diabetes.
3.      Ivanowsky (1892)
Menemukan virus dari bercak daun tembakau dengan cara disaring dengan saringan ultra (dari tanah liat) sehingga tidak memungkinkan virus dapaty lolos, ternyata ekstrak saringan tersebut bila dioleskan pada daun yang sehat masih dapat menularkan bercak.
4.      Alexander Fleming (1881-1955)
Menemukan penicilin yang diekstrak dari cairan yang dikeluarkan oleh jenis jamur Penicellium (zat ini merupakan antibiotil yang sangat besar manfaatnya).
5.      Mendel (1822-1844)
Menemukan teori mendel, diantaranya : (1) faktor keturunan yang membawa sifat keturunan adlah gen. (2) Gen selau berpasangan, satu dari ayah dan yang lain dari ayah. (3) pasangan tersebut dari sifat keturunan yang serupa . (4) dari pasangan tersebut, pihak yang satu dapat dominan daripihak yang lain.

Itulah diantaranya berbagai perkembangan dan manfaat Ilmu Pengetahuan pada zaman sekarang maupun zaman dahulu.




















BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ilmu adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan suatu hal baik itu berasal dari wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu untuk mendapatkan suatu kebenaran.
2.      Pengetahuan adalah suatu informasi yang diperoleh  manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.
3.      Ilmu Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.
4.      Hubungan antara Ilmu atau science dengan pengetahuan atau knowledge sangat erat dan sulit untuk dibedakan karena setiap ilmu merupakan pengetahuan namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
5.      Pengembangan pola perpikir manusia dibagi kedalam beberapa zaman diantaranya :
ü Zaman Batu (4.000.000-10.000 SM)
ü  Zaman timbulnya berpikir Koheren (10.000-500 SM)
ü  Zaman timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
ü  Zaman Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
ü  Zaman Pertengahan (6-16M)
ü  Zaman Renaissans (14-16M )
ü  Zaman Modern (17-19M)
6.      Peran sains dalam perkermbangan masyarakat mencakup kedalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang kemudian diterapkan dalam treknologi untuk memudahkjan pekerjaan manusia dalam memenuhi kebutuhan hiodupnya dari masa ke masa. Diantaranya adalah dibidang tekstil, bidang kedokteran, bidang ekonomi dan lain-lain.




DAFTAR PUSTAKA

Suyudi, Agus.2003.Dasar-Dasar Sains.Malang: Universitas Negeri Malang
Gofur, Abdul.2012.Handout Dasar-Dasar Sains.Malang: Universitas Negeri Malang
Ghulsyani, Mahdi.1988.Filsafat SAINS menurut Al-Qur’an.Bandung:Mizann
Zar, Sirajuddin.2007.Filsafat Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada



1 komentar:

jabiernahm mengatakan...

How to get free chips without any deposit - DrmCD
I 창원 출장샵 am 계룡 출장안마 an avid 정읍 출장마사지 poker 군포 출장안마 player at the Borgata, I have tried several different types 경기도 출장안마 of chips to play my game at. For instance, a $10

Kamis, 12 Desember 2013

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
             Dewasa ini Ilmu Pengetahuan adalah hal yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Dimana berkat adanya Ilmu Pengetahuan yang semakin pesat sebanding lurus dengan perkembangan teknologi yang mendukung adanya globalisasi itu sendiri. Tentulah sebelum adanya Ilmu Pengetahuan yang pesat ini, ada suatu masa dimana Ilmu Pengetahuan amat sangat jauh dijangkau oleh manusia.
             Oleh karena itu, perlu ada pembahasan khusus mengenai perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa. Hal ini dapat membuat kita sebagai para penerus tongkat estafeta Ilmu Pengetahuan tidak hanya mengembangankan Ilmu Pengetahuan itu sendiri tetapi kita dapat belajar dari para ilmuan terdahulu yang mengembangkan Ilmu Pengetahuan, sehingga Ilmu Pengetahuan lebih berkembang semakin pesat.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa definisi Ilmu Pengetahuan ?
2.      Bagaimana perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa ?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan
2.      Mengetahui perkembangan Ilmu Pengetahuan













BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DEFINISI ILMU PENGETAHUAN

A.    Pengertian Ilmu
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-          Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan secara tertentu.
-          Ilmu adalah panduan atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan pada manusia sebagai bekal untuk menjadi Khalifah dalam mengelola dunia.
-          Ilmu adalah cahaya sebagai penerang langkah kehidupan serta untuk mengenal Tuhan.
-          Ilmu merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Ilmu adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan suatu hal baik itu berasal dari wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu untuk mendapatkan suatu kebenaran.

B.     Pengertian Pengetahuan
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-       Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.
-       Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasi untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman.
-       Pengetahuan adalah informasi atau makhlumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
-       Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat dibenak seseorang.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pengetahuan adalah suatu informasi yang diperoleh  manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.

C.     Pengertian Ilmu Pengertian
Ada bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-       Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang dihasilkan oleh indera, pikiran, instuisi dan juga wahyu.
-       Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
-       Ilmu Pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bis adimengerti oleh manusia.\
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.

2.2    HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN PENGETAHUAN
            Ilmu atau science berhubungan dengan pengetahuan atau knowledge setiap ilmu merupakan pengetahuan namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini disebabkan, karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah misalnya mitos.  Menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan tetapi, menambah pengetahuan, belum tentu bisa menambah ilmu. Ilmu akan bertambah bila pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna saat anda tidak memiliki ilmu. Ilmu adalah hal yang didapat setelah mengimplementasikan pengetahuan yang diterima. Ilmu adalah praktek dari pengetahuan, apa yang anda ketahui adalah pengetahuan, jika anda mempraktikkannya maka anda berilmu. Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan atau fakta yang tersusun secara logis, sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan. Jadi, hubungan ilmu dan pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan pengetahuan sulit buntuk dibedakan.







2.3    SEJARAH ILMU PENGETAHUAN

1.    Zaman Batu (4.000.000-10.000 SM)
       Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan dan berhitung namun sudah mampu membuat gambar dan sudah menggunakan peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peralatan yang disunakan sangatlah sederhana dan kasar. Zaman ini sering disebut zaman pra-sejarah.
       Untuk mengkaji pola berpikir manusia pada zaman  ini dapat diketahui :
a.       Belum diketemuakan tanda-tanda bisa menulis dan berhitung
b.      Kajian berdasarkan interpretasi budayanya.
c.       Sudah memiliki kemampuan dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

2.    Zaman timbulnya berpikir Koheren (10.000-500 SM)
       Secara sederhana bahwa berdasarkan teori koheren suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Cara berfikir yang dikembangkan indikatornya adalah :
a.       Sudah ditemukan kemampuan menulis dan berhitung.
b.      Kerajaan besar telah bermunculan.

3.    Zaman timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
       Penalaran merupakan proses berpikirndalam menarik suatu kesimpulan berupa ilmu manusia pada hakikatnya adalah makhluk berpikir, merasa, bersikap dan bertindak. Penalaran ini memiliki ciri pertama ialah pola berpikir secara luas yang sering disebut logika. Ciri kedua adalah bersifat analitik dari proses berpikir. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis, dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan.
       Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran ini bersumber pada rasio atau fakta. Pola berpikir dari paham rasionalisme mempunyai indikator lain yang dapat diketahui :
a.       Terdapat ciri khas berbeda dalam hal menetapkan kebenaran, yakni menggunakan rasional atau akal sehat dengan metode deduksi (pola berpikir koheren).
b.      Dalam kaitannya dengan pengembangan pola berpikir rasional orang Yunani yang menonjol.

4.    Zaman Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
       Ciri pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala. Dan beberapa tokoh filosof pada zaman ini menyatakan pendapatnya, antara lain :
·         Thales (640- 550 SM)            
Memelopori kosmologi sebagai filsafat alam yang mempersoalkan asal mula, sifat alami dan struktur alami dan struktur dari jagad raya ini. Sebagai ilmuwan mengemukakan pendapat, bahwa bintang mengeluarkan caha sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari.
·         Anaximander (611-545 SM) 
Berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separoh saja dari yang sebenarnya.
·         Phytagoras (580-500 SM)       : 
Menemukan dalil kuadrat panjang sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya dan jumlah sudut suatu segitiga sama sengan 180°. Dia juga mengatakan unsur dasar yang terdiri atas empat : tanah, udara, api dan air. Phytagoras ahli matematik yang abadi yang namanya dikenal oleh setiap anak sekolah menengah karena dalil Phytagoras.
·         Demokritus (460 – 370 SM)
Konsepsi tentang atom pertama kali dikemukakan oleh Demokritus. Ahli ini berpendapat bahwa bila benda dipecah-pecah terus akan terbentuk pecahan yang terkecil yang tidak dapat dipecah lagi yang disebut atom.
·         Aristoteles (348-322 SM)
Berpendapat bahwa unsur dasar tersebut terdapat zat tunggal yang disebut “hule” yang dapat mengalami transmutasi tergantung dari kondisinya. Teorinya yang terkenal adalah teori geosentris (bumi menjadi pusat peredaran).

Selain keenam tokoh di atas ada dua filosof, yakni Herakleitos (540-475 SM) dan Parmindes (540-475 SM) yang mempertanyakan apakah realitas itu berubah, bukan menjadi sesuatu yang tetap. Selain itu, filosof yang sering dibicarakan adalah Socrates (470-399 SM) yang langsung menggunakan metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan dialektika (dialegesthai) yang artinya bercakap-cakap.  Hal ini pula yang diteruskan oleh Plato (428-348 SM). Dan pemikiran filsafat masa ini mencapai puncaknya pada seorang Aristoteles (384-322 SM) yang mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan adalah mencari penyebab-penyebab obyek yang diselidiki. Ia pun berpendapat bahwa tiap kejadian harus mempunyai empat sebab, antara lain penyebab material, penyebab formal, penyebab efisien dan penyebab final.

5.    Zaman Pertengahan (6-16M)
       Ciri pemikiran pada zaman ini ialah teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma agama Kristiani. Pada zaman ini pemikiran Eropa terkendala oleh keharusan kesesuaian dengan ajaran agama. Filsafat Agustinus (354-430) yang dipengaruhi oleh pemikiran Plato, merupakan sebuah pemikiran filsafat yang membahas mengenai keadaan ikut ambil bagian, yakni suatu pemikiran bahwa pengetahuan tentang ciptaan merupakan keadaan yang menjadi bagian dari idea-idea Tuhan. Sedangkan Thomas Aquinas (1125-1274) yang mengikuti pemikiran filsafat Aristoteles, menganut teori penciptaan dimana Tuhan menghasilkan ciptaan dari ketiadaan. Selain itu, mencipta juga berarti terus menerus menghasilkan serta memelihara ciptaan.
       Namun, pada saat itu bangsa Eropa begitu bangat dipengaruhi oleh metologi-metologi, takhayul, khurafat dan amat sangat miskin dengan tradisi pembelajaran. Semua doktrin berasal dari gereja, sehingga apabila ada yang menentang terhadap apa yang dikemukakan oleh gereja maka, dianggap sesat. Sebenarnya pada era ini pula terjadi masa keemasan pada perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para tokoh ilmuan islam yang ditutup-tutupi.
       Berikut adalah para tokoh ilmuan islam yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan:
1.      Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi 
Dikenali sebagai Rhazesdi dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika, kedokteran dan kesastraan. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
2.      Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Ilmu yang diakembangkan kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
4.      Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Al Khindi  ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
5.      Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780 – 850)
Seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran. Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu hitung.
6.      Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
7.      Abu Rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni
Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam bidang Astronomi. Al-Biruni tercatat sebgai astronom yang melakukan percobaan yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga galaksi bima sakti adalah kumpulan sejumlah bingtang. Pada 1031 dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun Al Mas’udi.
8.      Abu Nashr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Auzalagh atau Al Farabi
       Walaupun beliau merupakan seorang filusuf muslim, kefilsafatannya banyak dipengaruhi filsafat-filsafat sebelumnya yaitu filsafat yunani. Namun tentulah dengan tetap berpegang teguh pada alqur’an dan sunnah rosul. Belau banyak menguasai berbagai disiplin ilmu. Berdasarkan karya tulisnya, filusuf muslim keturunan Persia ini menguasai matematika, kimia, astronomi, musik, ilmu alam, filsafat, bahasa dan lainnya. Khusus bahasa, menurut riwayat al farabi menguasai 70 bahasa. Selain itu, a farabi pula memahami filsafat aristoteles, yang dijuluki Al Mu’allim Al Awwal (guru pertama). Al farabi dalam dunia intelek tual islam mendapat kehormatan dengan julukan Al Mu’allim Al Tsanni (Guru kedua). Karya tulis al farabi diantaranya : Al Jam’ bain Ra’yai al Hakimain, Tahshil al-Sa’adat, ‘Uyun al Masa’il dan masih banyak lagi.

6.      Zaman Renaissans (14-16M )
       Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlinian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo Da Vinci penemuan percetakan ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh colombus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi moderen yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu dan filsafat.
       Teori Copernicus ini melahirkan revormasi pemikiran tentang alam semesta Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan melihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu:
1.        Mesin menghaslkan kemenangan dan perang moderen,
2.        Kompas memungkankan manusia mengarungi lautan,
3.        Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.
7.      Zaman Modern (17-19M)
       Filsafat zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat perhatian penyelidikan filsafati. Selain itu, yang menjadi topik utama ialah persoalan epistemologi.
a.        Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa akal merupakan sumber pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya. Pengalaman hanya dipakai untuk menguatkan kebenaran pengetahuan yang telah diperoleh melalui akal. Salah satu tokohnya adalah Rene Descartes (1598-1650) yang juga merupakan pendiri filsafat modern yang dikenal dengan pernyataannya Cogito Ergo Sum (aku berpikir, maka aku ada). Metode yang digunakan Descrates disebut dengan a priori yang secara harfiah berarti berdasarkan atas adanya hal-hal yang mendahului. Maksudnya adalah dengan menggunakan metode ini manusia seakan-akan sudah mengetahui dengan pasti segala gejala yang terjadi.
b.       Empirisisme
Menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman, baik lahir maupun batin. Akal hanya berfungsi dan bertugas untuk mengatur dan mengolah data yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang digunakan adalah a posteriori atau metode yang berdasarkan atas hal-hal yang terjadi pada kemudian. Dipelopori oleh Francis Bacon yang memperkenalkan metode eksperimen.
c.       Kritisisme
Sebuah teori pengetahuan yang berupaya untuk menyatukan dua pandangan yang berbeda antara Rasionalisme dan Empirisme yang dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804). Ia berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil yang diperoleh dari adanya kerjasama antara dua komponen, yakni yang bersifat pengalaman inderawi dan cara mengolah kesan yang nantinya akan menimbulkan hubungan antara sebab dan akibat.
d.      Idealisme
Berawal dari penyatuan dua Idealisme yang berbeda antara Idealisme Subyektif (Fitche) dan Idealisme Obyektif (Scelling) oleh Hegel (1770-1931) menjadi filsafat idealisme yang mutlak. Hegel berpendapat bahwa pikiran merupakan esensi dari alam dan alam ialah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Asas idealisme adalah keyakinan terhadap arti dan pemikiran dalam struktur dunia yang merupakan intuisi dasar.
e.       Positivisme
Didirikan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang hanya menerima fakta-fakta yang ditemukan secara positif ilmiah. Semboyannya yang sangat dikenal adalah savoir pour prevoir, yang artinya mengetahui supaya siap untuk bertindak. Maksudnya ialah manusia harus mengetahui gejala-gejala dan hubungan-hubungan antar gejala sehingga ia dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Filsafat ini juga dikenal dengan faham empirisisme-kritis, pengamatan dengan teori berjalan beriringan. Ia membagi masyarakat menjadi atas statika sosial dan dinamika sosial.
f.       Marxisme
Pendirinya ialah Karl Marx (1818-1883) yang aliran filsafatnya merupakan perpaduan antara metode dialektika Hegel dan materialisme Feuerbach. Marx mengajarkan bahwa sejarah dijalankan oleh suatu logika tersendiri, dan motor sejarah terdiri hukum-hukum sosial ekonomis. Baginya filsafat bukan hanya tentang pengetahuan dan kehendak, melainkan tindakan, yakni melakukan sebuah perubahan, tidak hanya sekedar menafsirkan dunia. Yang perlu diubah adalah kaum protelar harus bisa mengambil alih peranan kaum borjuis dan kapitalis melalui revolusi, agar masyarakat tidak lagi tertindas.















2.4    PERAN SAINS DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT

A.     Peranan Sains sampai Abad 17
       Dalam aplikasi metode induktif memicu dihasilkan berbagai temuan seperti :
-          Pembuatan tekstil
-          Senjata api
-          Metode navigasi
Disamping itu sains semakin terhormat tempatnya di masyarakat, dimana sains sudah diajarkan di jenjang pendidikan tinggi di berbagai negara

B.     Peranan Sains dalam Perubahan Sosial Ekonomi sampai Abad 19
Perkembangan teknologi telah memberi pengaruh terhadap peradaban manusia, baik pengaruh yang bersifat positif maupun pengaruh yang bersifat negatif. Secara moral ilmuwan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh yang bersifat konkret dan tak dapat disangkal ini Peranan Ilmu (Sains) dapat dilihat sebagai berikut :
-          Berkembangnya sains di pendidikan tinggi di Prancis dan Inggris : menarik perhatian negara Eropa lainnya.
-          Pada awalnya sains belum diketahui manfaatnya, sehingga merupakan barang aneh dan hanya terbatas pada pengembangan ilmu.
-          Ditemukan mesin-mesin: orang dapat memperoleh tenaga penggerak dengan kapasitas yang besar, sehingga bermunculan industri-industri besar.
-          Siemens (1823-1883) mempelopori membuat mesin listrik (generator), maka listrik sangat menjajikan untuk mengubah sosial ekonomi masyarakat.
-          Modifikasi mesin : lokomotif dan kapal api, berdampak peningkatan arus barang dan jasa, sehingga terjadi perluasan pasar.

C.     Dampak Sains dan Teknologinya terhadap Sistem Sosial Ekonomi Abad 19
-          Industrialisasi yang berrkembang pesat, yang tentunya belum canggih, sehingga menyerap banyak tenaga kerja yang datang dari pedesaan yang umumnya mau digaji rendah
-          Kelompok pemilik industri semakin kaya, kekayaan yang diperoleh dijadikan modal/kapital kembali untuk membangun industri lain, demikian seterusnya . kelompok pemilik modal yang kaya disebut kaum kapitalis.
-          Kaum buruh nasibnya ditentukan oleh kaum kapitalis, yang sering hanya memperlihatkan perolehan laba, karena kaum buruh puas maka dibentuklah kelompok yang disebut sosialis.
-          Hasrat kaum kapitalis buntuk mendapatkan laba sebesar-besarnya mendorong mencari pasar alternatif atau perluasan pasar, sekaligus mencari bahan baku industri. Akibat dari pencarian bahan baku dan pemasaran hasil industri kenyataan yang terjadi justru menimbulkan penjajahan atau imperalisme.
-           
D.    Peranan Sains dan Teknologi dalam Abad 20
-          Pertentangan antara kapitalisme dan sosialisme semakin meningkat, dan masing-masing memanfaatkan sains untuk kelompoknya.
-          Pandangan orang terhadap sains dan teknologi terbelah menjadi dua.
-          Gambaran kemajuan pesat sains dan teknologi serta dampak bagi kehidupan masyarakat pada abad 20.
Bidang Atom
1.      Piere Currie (1859-1906) dan Merie Currie (1867-1934)
Menemukan gejala radioaktivitas dari uranium.
2.      Rutherford (1871-1937)
Menemukan bahwa unsur-unsur radioaktif (uranium, thorium, actinium) mengeluarkan 3 jenis sinar yaitu alpha (inti helium) beta (elektron dan sinar gama (gelombang elektromagnetik)
3.      Albert Einstein (1915)
Menemukan teori relativitas yang menggambarkan secara matematis kesetaraan antara massa dan energi suatu zat (E = m c²), sehingga digunakan untuk perhitungan tenaga atom (dalam 1 gram ueanium = 18.800 juta kalori )

Bidang Kelistrikan
1.      Ampere, A.M. (1775-1836)
Penemu hukum-hukum elektro tentang arus listrik
2.      Faday, M. (1791-1867)
Penemu hukum-hukum kimia listrik
3.      Maxwell, J.C. (1831-1879)
Menemukan teori medan listrik dan mengaitkan listrik dengan cahaya.

4.      Ohm, G.S. (1789-1854)
Penemu cara penurunan tegangan listrik dengan memberi tahanan.
5.      Hertz, H.R. (1857-1894)
Menemukan bahwa gelombang elektromagnetik sama sifatnya sengan gelombang cahaya hanya berbeda frekuensinya.
            Temuan abad 20 berbeda dengan temuan abad 19, dimana temuan 19 terbatas pada konsumsi ahli-ahli kelisrikan untuk pengembangan ilmu, sedangkan temuan pada abad 20 erat hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan umat manusia.
1.      Guglielno Marconi (1874-1931)
Redio telegrafi yang dikenal dengan “Wireless”. Pada 1907 disempurnakan menjadi radio.
2.      Thomas A. Edision ( 1874-1931)
Terkenal dengan kreativitasnya, hak ciptanya > 1000 buah diantaranya menemukan lampu pijar dan gambar hidup.
3.      Watson dan Watt (1935)
Menemukan layar radar yang dapat mendeteksi jarak jauh secata dini adanya kapal musuh.

Bidang Biologi
1.      Frederick Gowland Hopkins (1861-1947)
Menemukan vitamin, yakni suatu zat yang bila tubuh kita tidak diberi secara cukup akan terjadi secara cukup akan terjadi gangguan dalam proses fisiologis, sehingga dapat menimbulkan sakit.
2.      E.H Starling (1866-1927)
Menemukan hormon, yakni suatu zat yang dapat dibuat sendii oleh tubuh, yang sangat vital bagi keharmonisan fungsi dari berbagai organ tubuh, hormon insulin diproduksi oleh prankeas dan bila kekurangan hormon ini dapat sakit diabetes.
3.      Ivanowsky (1892)
Menemukan virus dari bercak daun tembakau dengan cara disaring dengan saringan ultra (dari tanah liat) sehingga tidak memungkinkan virus dapaty lolos, ternyata ekstrak saringan tersebut bila dioleskan pada daun yang sehat masih dapat menularkan bercak.
4.      Alexander Fleming (1881-1955)
Menemukan penicilin yang diekstrak dari cairan yang dikeluarkan oleh jenis jamur Penicellium (zat ini merupakan antibiotil yang sangat besar manfaatnya).
5.      Mendel (1822-1844)
Menemukan teori mendel, diantaranya : (1) faktor keturunan yang membawa sifat keturunan adlah gen. (2) Gen selau berpasangan, satu dari ayah dan yang lain dari ayah. (3) pasangan tersebut dari sifat keturunan yang serupa . (4) dari pasangan tersebut, pihak yang satu dapat dominan daripihak yang lain.

Itulah diantaranya berbagai perkembangan dan manfaat Ilmu Pengetahuan pada zaman sekarang maupun zaman dahulu.




















BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ilmu adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan suatu hal baik itu berasal dari wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu untuk mendapatkan suatu kebenaran.
2.      Pengetahuan adalah suatu informasi yang diperoleh  manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.
3.      Ilmu Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.
4.      Hubungan antara Ilmu atau science dengan pengetahuan atau knowledge sangat erat dan sulit untuk dibedakan karena setiap ilmu merupakan pengetahuan namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
5.      Pengembangan pola perpikir manusia dibagi kedalam beberapa zaman diantaranya :
ü Zaman Batu (4.000.000-10.000 SM)
ü  Zaman timbulnya berpikir Koheren (10.000-500 SM)
ü  Zaman timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
ü  Zaman Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
ü  Zaman Pertengahan (6-16M)
ü  Zaman Renaissans (14-16M )
ü  Zaman Modern (17-19M)
6.      Peran sains dalam perkermbangan masyarakat mencakup kedalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang kemudian diterapkan dalam treknologi untuk memudahkjan pekerjaan manusia dalam memenuhi kebutuhan hiodupnya dari masa ke masa. Diantaranya adalah dibidang tekstil, bidang kedokteran, bidang ekonomi dan lain-lain.




DAFTAR PUSTAKA

Suyudi, Agus.2003.Dasar-Dasar Sains.Malang: Universitas Negeri Malang
Gofur, Abdul.2012.Handout Dasar-Dasar Sains.Malang: Universitas Negeri Malang
Ghulsyani, Mahdi.1988.Filsafat SAINS menurut Al-Qur’an.Bandung:Mizann
Zar, Sirajuddin.2007.Filsafat Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada



1 komentar:

  1. How to get free chips without any deposit - DrmCD
    I 창원 출장샵 am 계룡 출장안마 an avid 정읍 출장마사지 poker 군포 출장안마 player at the Borgata, I have tried several different types 경기도 출장안마 of chips to play my game at. For instance, a $10

    BalasHapus