BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini Ilmu Pengetahuan adalah
hal yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Dimana berkat adanya Ilmu
Pengetahuan yang semakin pesat sebanding lurus dengan perkembangan teknologi
yang mendukung adanya globalisasi itu sendiri. Tentulah sebelum adanya Ilmu
Pengetahuan yang pesat ini, ada suatu masa dimana Ilmu Pengetahuan amat sangat
jauh dijangkau oleh manusia.
Oleh karena itu, perlu ada
pembahasan khusus mengenai perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa. Hal
ini dapat membuat kita sebagai para penerus tongkat estafeta Ilmu Pengetahuan
tidak hanya mengembangankan Ilmu Pengetahuan itu sendiri tetapi kita dapat
belajar dari para ilmuan terdahulu yang mengembangkan Ilmu Pengetahuan,
sehingga Ilmu Pengetahuan lebih berkembang semakin pesat.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa definisi Ilmu Pengetahuan ?
2. Bagaimana
perkembangan Ilmu Pengetahuan dari masa ke masa ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
definisi Ilmu Pengetahuan
2. Mengetahui
perkembangan Ilmu Pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI ILMU
PENGETAHUAN
A.
Pengertian Ilmu
Ada
bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-
Ilmu adalah pengetahuan
tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu
yang dapat digunakan untuk menerangkan secara tertentu.
-
Ilmu adalah panduan
atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan pada manusia sebagai bekal untuk
menjadi Khalifah dalam mengelola dunia.
-
Ilmu adalah cahaya
sebagai penerang langkah kehidupan serta untuk mengenal Tuhan.
-
Ilmu merupakan alat
untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui.
Jadi
dapat kita simpulkan bahwa Ilmu adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan
suatu hal baik itu berasal dari wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu
untuk mendapatkan suatu kebenaran.
B.
Pengertian Pengetahuan
Ada
bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-
Pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.
-
Pengetahuan adalah
informasi yang telah diproses dan diorganisasi untuk memperoleh pemahaman,
pembelajaran dan pengalaman.
-
Pengetahuan adalah
informasi atau makhlumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
-
Pengetahuan adalah
informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk
menindaki yang lantas melekat dibenak seseorang.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pengetahuan
adalah suatu informasi yang diperoleh
manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu
pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.
C.
Pengertian Ilmu
Pengertian
Ada
bermacam-macam pengertian Ilmu diantaranya :
-
Ilmu Pengetahuan adalah
pengetahuan yang dihasilkan oleh indera, pikiran, instuisi dan juga wahyu.
-
Ilmu Pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
-
Ilmu Pengetahuan adalah
sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam
bahasa yang bis adimengerti oleh manusia.\
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan
pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu
sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam
bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.
2.2 HUBUNGAN ANTARA ILMU
DAN PENGETAHUAN
Ilmu
atau science berhubungan dengan
pengetahuan atau knowledge setiap
ilmu merupakan pengetahuan namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini
disebabkan, karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah misalnya mitos. Menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan
tetapi, menambah pengetahuan, belum tentu bisa menambah ilmu. Ilmu akan
bertambah bila pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak
berguna saat anda tidak memiliki ilmu. Ilmu adalah hal yang didapat setelah
mengimplementasikan pengetahuan yang diterima. Ilmu adalah praktek dari
pengetahuan, apa yang anda ketahui adalah pengetahuan, jika anda
mempraktikkannya maka anda berilmu. Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan atau
fakta yang tersusun secara logis, sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya
untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan. Jadi, hubungan ilmu dan
pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan pengetahuan sulit buntuk
dibedakan.
2.3 SEJARAH ILMU
PENGETAHUAN
1. Zaman Batu
(4.000.000-10.000 SM)
Zaman dimana manusia belum mengenal
tulisan dan berhitung namun sudah mampu membuat gambar dan sudah menggunakan
peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peralatan yang disunakan sangatlah
sederhana dan kasar. Zaman ini sering disebut zaman pra-sejarah.
Untuk mengkaji pola berpikir manusia pada
zaman ini dapat diketahui :
a.
Belum diketemuakan
tanda-tanda bisa menulis dan berhitung
b.
Kajian berdasarkan
interpretasi budayanya.
c.
Sudah memiliki
kemampuan dasar pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Zaman timbulnya
berpikir Koheren (10.000-500 SM)
Secara sederhana bahwa berdasarkan teori
koheren suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Cara berfikir
yang dikembangkan indikatornya adalah :
a.
Sudah ditemukan
kemampuan menulis dan berhitung.
b.
Kerajaan besar telah
bermunculan.
3. Zaman timbulnya Pola
Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
Penalaran merupakan proses berpikirndalam
menarik suatu kesimpulan berupa ilmu manusia pada hakikatnya adalah makhluk berpikir,
merasa, bersikap dan bertindak. Penalaran ini memiliki ciri pertama ialah pola
berpikir secara luas yang sering disebut logika. Ciri kedua adalah bersifat
analitik dari proses berpikir. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
menyandarkan diri kepada suatu analisis, dan kerangka berpikir yang
dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan.
Pengetahuan yang digunakan dalam
penalaran ini bersumber pada rasio atau fakta. Pola berpikir dari paham
rasionalisme mempunyai indikator lain yang dapat diketahui :
a.
Terdapat ciri khas
berbeda dalam hal menetapkan kebenaran, yakni menggunakan rasional atau akal
sehat dengan metode deduksi (pola berpikir koheren).
b.
Dalam kaitannya dengan
pengembangan pola berpikir rasional orang Yunani yang menonjol.
4. Zaman
Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
Ciri
pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta
dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche)
yang merupakan unsur awal terjadinya gejala. Dan beberapa tokoh filosof pada
zaman ini menyatakan pendapatnya, antara lain :
·
Thales (640- 550
SM)
Memelopori
kosmologi sebagai filsafat alam yang mempersoalkan asal mula, sifat alami dan
struktur alami dan struktur dari jagad raya ini. Sebagai ilmuwan mengemukakan
pendapat, bahwa bintang mengeluarkan caha sendiri, sedangkan bulan hanya
memantulkan sinar matahari.
·
Anaximander (611-545 SM)
Berpendapat
bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separoh saja dari yang
sebenarnya.
·
Phytagoras (580-500
SM) :
Menemukan
dalil kuadrat panjang sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat
kedua sisi siku-sikunya dan jumlah sudut suatu segitiga sama sengan 180°. Dia
juga mengatakan unsur dasar yang terdiri atas empat : tanah, udara, api dan
air. Phytagoras ahli matematik yang abadi yang namanya dikenal oleh setiap anak
sekolah menengah karena dalil Phytagoras.
·
Demokritus (460 – 370 SM)
Konsepsi tentang atom pertama kali
dikemukakan oleh Demokritus. Ahli ini berpendapat bahwa bila benda
dipecah-pecah terus akan terbentuk pecahan yang terkecil yang tidak dapat
dipecah lagi yang disebut atom.
·
Aristoteles (348-322 SM)
Berpendapat bahwa unsur dasar
tersebut terdapat zat tunggal yang disebut “hule” yang dapat mengalami
transmutasi tergantung dari kondisinya. Teorinya yang terkenal adalah teori
geosentris (bumi menjadi pusat peredaran).
Selain keenam tokoh di atas ada dua filosof, yakni
Herakleitos (540-475 SM) dan Parmindes (540-475 SM) yang mempertanyakan apakah
realitas itu berubah, bukan menjadi sesuatu yang tetap. Selain itu, filosof
yang sering dibicarakan adalah Socrates (470-399 SM) yang langsung menggunakan
metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan
dialektika (dialegesthai) yang artinya bercakap-cakap. Hal ini
pula yang diteruskan oleh Plato (428-348 SM). Dan pemikiran filsafat masa ini
mencapai puncaknya pada seorang Aristoteles (384-322 SM) yang mengatakan bahwa
tugas utama ilmu pengetahuan adalah mencari penyebab-penyebab obyek yang diselidiki.
Ia pun berpendapat bahwa tiap kejadian harus mempunyai empat sebab, antara lain
penyebab material, penyebab formal, penyebab efisien dan penyebab final.
5.
Zaman Pertengahan (6-16M)
Ciri pemikiran pada zaman ini ialah
teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma agama
Kristiani. Pada zaman ini pemikiran Eropa terkendala oleh keharusan kesesuaian
dengan ajaran agama. Filsafat Agustinus (354-430) yang dipengaruhi oleh
pemikiran Plato, merupakan sebuah pemikiran filsafat yang membahas mengenai
keadaan ikut ambil bagian, yakni suatu pemikiran bahwa pengetahuan tentang
ciptaan merupakan keadaan yang menjadi bagian dari idea-idea Tuhan. Sedangkan
Thomas Aquinas (1125-1274) yang mengikuti pemikiran filsafat Aristoteles,
menganut teori penciptaan dimana Tuhan menghasilkan ciptaan dari ketiadaan.
Selain itu, mencipta juga berarti terus menerus menghasilkan serta memelihara
ciptaan.
Namun, pada saat itu bangsa Eropa begitu
bangat dipengaruhi oleh metologi-metologi, takhayul, khurafat dan amat sangat
miskin dengan tradisi pembelajaran. Semua doktrin berasal dari gereja, sehingga
apabila ada yang menentang terhadap apa yang dikemukakan oleh gereja maka,
dianggap sesat. Sebenarnya pada era ini pula terjadi masa keemasan pada
perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para tokoh ilmuan islam
yang ditutup-tutupi.
Berikut adalah para tokoh ilmuan islam
yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan:
1.
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi
Dikenali sebagai Rhazesdi dunia barat merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia,
matematika, kedokteran dan kesastraan. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan
yang berasal dari merkuri.
2. Abu Ali
Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal
dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah
seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain:
Physics,Optics, Mathematics.
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia
hidup antara tahun 721-815 M. Ilmu yang diakembangkan kemudian berkembang dan
kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan
peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan
sebagainya.
4.
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Al Khindi ahli adalah ilmuwan
ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran,
farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi
dari Iran. Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa algebra. Orang Eropa
menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam
arti kata Aritmatika atau ilmu hitung.
6. Abu Ali
Al-Husein Ibnu Sina
Abu Ali
Al-Husein Ibnu Sina atau
dikenal dengan nama Avicenna,
yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar
pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Pada usia 18 tahun sudah mampu
menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu
Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine,
Philosophy, Mathematics, Astronomy.
7.
Abu Rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni
Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam bidang Astronomi. Al-Biruni tercatat sebgai astronom yang
melakukan percobaan yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga
galaksi bima sakti adalah kumpulan sejumlah bingtang. Pada 1031 dia
merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun
Al Mas’udi.
8.
Abu
Nashr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Auzalagh atau Al Farabi
Walaupun
beliau merupakan seorang filusuf muslim, kefilsafatannya banyak dipengaruhi
filsafat-filsafat sebelumnya yaitu filsafat yunani. Namun tentulah dengan tetap
berpegang teguh pada alqur’an dan sunnah rosul. Belau banyak menguasai berbagai
disiplin ilmu. Berdasarkan karya tulisnya, filusuf muslim keturunan Persia ini
menguasai matematika, kimia, astronomi, musik, ilmu alam, filsafat, bahasa dan
lainnya. Khusus bahasa, menurut riwayat al farabi menguasai 70 bahasa. Selain
itu, a farabi pula memahami filsafat aristoteles, yang dijuluki Al Mu’allim Al Awwal (guru pertama). Al
farabi dalam dunia intelek tual islam mendapat kehormatan dengan julukan Al Mu’allim Al Tsanni (Guru kedua).
Karya tulis al farabi diantaranya : Al
Jam’ bain Ra’yai al Hakimain, Tahshil al-Sa’adat, ‘Uyun al Masa’il dan
masih banyak lagi.
6.
Zaman Renaissans (14-16M )
Renaisans
merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung
arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian,
keahlinian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo Da
Vinci penemuan percetakan ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh colombus
memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adanya penemuan
para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi
munculnya astronomi moderen yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu
dan filsafat.
Teori Copernicus ini melahirkan revormasi
pemikiran tentang alam semesta Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar
dari zamannya dengan melihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang
terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga
contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu:
1.
Mesin menghaslkan kemenangan
dan perang moderen,
2.
Kompas memungkankan
manusia mengarungi lautan,
3.
Percetakan yang
mempercepat penyebaran ilmu.
7. Zaman
Modern (17-19M)
Filsafat
zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat
perhatian penyelidikan filsafati. Selain itu, yang menjadi topik utama ialah
persoalan epistemologi.
a.
Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa akal merupakan sumber
pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya. Pengalaman hanya dipakai untuk
menguatkan kebenaran pengetahuan yang telah diperoleh melalui akal. Salah satu
tokohnya adalah Rene Descartes (1598-1650) yang juga merupakan pendiri filsafat
modern yang dikenal dengan pernyataannya Cogito Ergo Sum (aku berpikir,
maka aku ada). Metode yang digunakan Descrates disebut dengan a priori
yang secara harfiah berarti berdasarkan atas adanya hal-hal yang mendahului.
Maksudnya adalah dengan menggunakan metode ini manusia seakan-akan sudah
mengetahui dengan pasti segala gejala yang terjadi.
b.
Empirisisme
Menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah
pengalaman, baik lahir maupun batin. Akal hanya berfungsi dan bertugas untuk
mengatur dan mengolah data yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang
digunakan adalah a posteriori atau metode yang berdasarkan atas hal-hal
yang terjadi pada kemudian. Dipelopori oleh Francis Bacon yang memperkenalkan
metode eksperimen.
c.
Kritisisme
Sebuah teori pengetahuan yang berupaya untuk
menyatukan dua pandangan yang berbeda antara Rasionalisme dan Empirisme yang
dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804). Ia berpendapat bahwa pengetahuan merupakan
hasil yang diperoleh dari adanya kerjasama antara dua komponen, yakni yang
bersifat pengalaman inderawi dan cara mengolah kesan yang nantinya akan
menimbulkan hubungan antara sebab dan akibat.
d.
Idealisme
Berawal dari penyatuan dua Idealisme yang berbeda
antara Idealisme Subyektif (Fitche) dan Idealisme Obyektif (Scelling) oleh
Hegel (1770-1931) menjadi filsafat idealisme yang mutlak. Hegel berpendapat
bahwa pikiran merupakan esensi dari alam dan alam ialah keseluruhan jiwa yang
diobyektifkan. Asas idealisme adalah keyakinan terhadap arti dan pemikiran
dalam struktur dunia yang merupakan intuisi dasar.
e.
Positivisme
Didirikan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang hanya
menerima fakta-fakta yang ditemukan secara positif ilmiah. Semboyannya yang
sangat dikenal adalah savoir pour prevoir, yang artinya mengetahui
supaya siap untuk bertindak. Maksudnya ialah manusia harus mengetahui
gejala-gejala dan hubungan-hubungan antar gejala sehingga ia dapat meramalkan
apa yang akan terjadi. Filsafat ini juga dikenal dengan faham
empirisisme-kritis, pengamatan dengan teori berjalan beriringan. Ia membagi
masyarakat menjadi atas statika sosial dan dinamika sosial.
f.
Marxisme
Pendirinya ialah Karl Marx (1818-1883) yang aliran
filsafatnya merupakan perpaduan antara metode dialektika Hegel dan materialisme
Feuerbach. Marx mengajarkan bahwa sejarah dijalankan oleh suatu logika
tersendiri, dan motor sejarah terdiri hukum-hukum sosial ekonomis. Baginya
filsafat bukan hanya tentang pengetahuan dan kehendak, melainkan tindakan,
yakni melakukan sebuah perubahan, tidak hanya sekedar menafsirkan dunia. Yang
perlu diubah adalah kaum protelar harus bisa mengambil alih peranan kaum
borjuis dan kapitalis melalui revolusi, agar masyarakat tidak lagi tertindas.
2.4 PERAN SAINS DALAM
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
A. Peranan
Sains sampai Abad 17
Dalam aplikasi metode induktif memicu
dihasilkan berbagai temuan seperti :
-
Pembuatan tekstil
-
Senjata api
-
Metode navigasi
Disamping itu sains semakin terhormat
tempatnya di masyarakat, dimana sains sudah diajarkan di jenjang pendidikan
tinggi di berbagai negara
B.
Peranan Sains dalam
Perubahan Sosial Ekonomi sampai Abad 19
Perkembangan
teknologi telah memberi pengaruh terhadap peradaban manusia, baik pengaruh yang
bersifat positif maupun pengaruh yang bersifat negatif. Secara moral ilmuwan
tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh yang bersifat konkret dan tak dapat
disangkal ini Peranan Ilmu (Sains) dapat dilihat sebagai berikut :
-
Berkembangnya sains di
pendidikan tinggi di Prancis dan Inggris : menarik perhatian negara Eropa
lainnya.
-
Pada awalnya sains
belum diketahui manfaatnya, sehingga merupakan barang aneh dan hanya terbatas
pada pengembangan ilmu.
-
Ditemukan mesin-mesin:
orang dapat memperoleh tenaga penggerak dengan kapasitas yang besar, sehingga
bermunculan industri-industri besar.
-
Siemens (1823-1883)
mempelopori membuat mesin listrik (generator), maka listrik sangat menjajikan
untuk mengubah sosial ekonomi masyarakat.
-
Modifikasi mesin : lokomotif
dan kapal api, berdampak peningkatan arus barang dan jasa, sehingga terjadi
perluasan pasar.
C.
Dampak Sains dan
Teknologinya terhadap Sistem Sosial Ekonomi Abad 19
-
Industrialisasi yang
berrkembang pesat, yang tentunya belum canggih, sehingga menyerap banyak tenaga
kerja yang datang dari pedesaan yang umumnya mau digaji rendah
-
Kelompok pemilik
industri semakin kaya, kekayaan yang diperoleh dijadikan modal/kapital kembali
untuk membangun industri lain, demikian seterusnya . kelompok pemilik modal
yang kaya disebut kaum kapitalis.
-
Kaum buruh nasibnya
ditentukan oleh kaum kapitalis, yang sering hanya memperlihatkan perolehan
laba, karena kaum buruh puas maka dibentuklah kelompok yang disebut sosialis.
-
Hasrat kaum kapitalis
buntuk mendapatkan laba sebesar-besarnya mendorong mencari pasar alternatif
atau perluasan pasar, sekaligus mencari bahan baku industri. Akibat dari
pencarian bahan baku dan pemasaran hasil industri kenyataan yang terjadi justru
menimbulkan penjajahan atau imperalisme.
-
D.
Peranan Sains dan
Teknologi dalam Abad 20
-
Pertentangan antara
kapitalisme dan sosialisme semakin meningkat, dan masing-masing memanfaatkan
sains untuk kelompoknya.
-
Pandangan orang
terhadap sains dan teknologi terbelah menjadi dua.
-
Gambaran kemajuan pesat
sains dan teknologi serta dampak bagi kehidupan masyarakat pada abad 20.
Bidang Atom
1. Piere
Currie (1859-1906) dan Merie Currie (1867-1934)
Menemukan gejala
radioaktivitas dari uranium.
2. Rutherford
(1871-1937)
Menemukan bahwa
unsur-unsur radioaktif (uranium, thorium, actinium) mengeluarkan 3 jenis sinar
yaitu alpha (inti helium) beta (elektron dan sinar gama (gelombang
elektromagnetik)
3. Albert
Einstein (1915)
Menemukan teori
relativitas yang menggambarkan secara matematis kesetaraan antara massa dan
energi suatu zat (E = m c²), sehingga digunakan untuk perhitungan tenaga atom
(dalam 1 gram ueanium = 18.800 juta kalori )
Bidang
Kelistrikan
1. Ampere,
A.M. (1775-1836)
Penemu hukum-hukum
elektro tentang arus listrik
2. Faday,
M. (1791-1867)
Penemu hukum-hukum
kimia listrik
3. Maxwell,
J.C. (1831-1879)
Menemukan teori medan
listrik dan mengaitkan listrik dengan cahaya.
4. Ohm,
G.S. (1789-1854)
Penemu cara penurunan
tegangan listrik dengan memberi tahanan.
5. Hertz,
H.R. (1857-1894)
Menemukan bahwa
gelombang elektromagnetik sama sifatnya sengan gelombang cahaya hanya berbeda
frekuensinya.
Temuan abad 20 berbeda dengan temuan
abad 19, dimana temuan 19 terbatas pada konsumsi ahli-ahli kelisrikan untuk
pengembangan ilmu, sedangkan temuan pada abad 20 erat hubungannya dengan
peningkatan kesejahteraan umat manusia.
1. Guglielno
Marconi (1874-1931)
Redio telegrafi yang
dikenal dengan “Wireless”. Pada 1907
disempurnakan menjadi radio.
2. Thomas
A. Edision ( 1874-1931)
Terkenal dengan
kreativitasnya, hak ciptanya > 1000 buah diantaranya menemukan lampu pijar
dan gambar hidup.
3. Watson
dan Watt (1935)
Menemukan layar radar
yang dapat mendeteksi jarak jauh secata dini adanya kapal musuh.
Bidang
Biologi
1. Frederick
Gowland Hopkins (1861-1947)
Menemukan vitamin,
yakni suatu zat yang bila tubuh kita tidak diberi secara cukup akan terjadi
secara cukup akan terjadi gangguan dalam proses fisiologis, sehingga dapat
menimbulkan sakit.
2. E.H
Starling (1866-1927)
Menemukan hormon, yakni
suatu zat yang dapat dibuat sendii oleh tubuh, yang sangat vital bagi
keharmonisan fungsi dari berbagai organ tubuh, hormon insulin diproduksi oleh
prankeas dan bila kekurangan hormon ini dapat sakit diabetes.
3. Ivanowsky
(1892)
Menemukan virus dari
bercak daun tembakau dengan cara disaring dengan saringan ultra (dari tanah
liat) sehingga tidak memungkinkan virus dapaty lolos, ternyata ekstrak saringan
tersebut bila dioleskan pada daun yang sehat masih dapat menularkan bercak.
4. Alexander
Fleming (1881-1955)
Menemukan penicilin yang diekstrak dari cairan
yang dikeluarkan oleh jenis jamur Penicellium
(zat ini merupakan antibiotil yang sangat besar manfaatnya).
5. Mendel
(1822-1844)
Menemukan teori mendel,
diantaranya : (1) faktor keturunan yang membawa sifat keturunan adlah gen. (2)
Gen selau berpasangan, satu dari ayah dan yang lain dari ayah. (3) pasangan
tersebut dari sifat keturunan yang serupa . (4) dari pasangan tersebut, pihak
yang satu dapat dominan daripihak yang lain.
Itulah diantaranya berbagai perkembangan
dan manfaat Ilmu Pengetahuan pada zaman sekarang maupun zaman dahulu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Ilmu
adalah suatu pengetahuan untuk menerangkan suatu hal baik itu berasal dari
wahyu Tuhan maupun dari suate metode tertentu untuk mendapatkan suatu
kebenaran.
2. Pengetahuan
adalah suatu informasi yang diperoleh
manusia melalui proses berfikir oleh akal untuk mendapatkan suatu
pengalaman dan pemahaman dalam suatu pembelajaran.
3. Ilmu
Pengetahuan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk menghasilkan
pengetahuan mengenai apa yang ada di alam semesta maupun alam semesta itu
sendiri yang disusun oleh alat indera, pikiran, intuisi dan wahyu kedalam
bahasa yang dapat di fahami oleh manusia.
4. Hubungan
antara Ilmu atau science dengan
pengetahuan atau knowledge sangat
erat dan sulit untuk dibedakan karena setiap ilmu merupakan pengetahuan namun
tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
5. Pengembangan
pola perpikir manusia dibagi kedalam beberapa zaman diantaranya :
ü Zaman
Batu (4.000.000-10.000 SM)
ü Zaman
timbulnya berpikir Koheren (10.000-500 SM)
ü Zaman
timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM -200 M)
ü Zaman Yunani Kuno (6 SM – 6 M)
ü Zaman Pertengahan (6-16M)
ü Zaman Renaissans (14-16M )
ü Zaman Modern (17-19M)
6.
Peran sains dalam
perkermbangan masyarakat mencakup kedalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang
kemudian diterapkan dalam treknologi untuk memudahkjan pekerjaan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hiodupnya dari masa ke masa. Diantaranya adalah dibidang tekstil,
bidang kedokteran, bidang ekonomi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Suyudi,
Agus.2003.Dasar-Dasar Sains.Malang:
Universitas Negeri Malang
Gofur,
Abdul.2012.Handout Dasar-Dasar Sains.Malang:
Universitas Negeri Malang
Ghulsyani,
Mahdi.1988.Filsafat SAINS menurut
Al-Qur’an.Bandung:Mizann
Zar,
Sirajuddin.2007.Filsafat Islam.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
How to get free chips without any deposit - DrmCD
BalasHapusI 창원 출장샵 am 계룡 출장안마 an avid 정읍 출장마사지 poker 군포 출장안마 player at the Borgata, I have tried several different types 경기도 출장안마 of chips to play my game at. For instance, a $10